Orangnya baik hati, selalu percaya diri, dan menyenangkan. Itulah Shannon William Motgomery, salah satu siswa berprestasi dari kelas XI E yang inspiratif. Ia berhasil mendapatkan berbagai pencapaian prestasi di usianya yang muda.
Shannon William Motgomery lahir pada tanggal 6 Agustus 2007. Sejak kecil ia tidak ragu-ragu untuk mengeksplor banyak hal, khususnya dunia modeling. Ia terjun ke dunia modeling pada umur 14 tahun. Tidak hanya itu, ia juga memutuskan untuk terjun ke dunia hiburan sejak tanggal 28 Desember 2022. Dari hasil usahanya, ia memperoleh banyak prestasi..Semua prestasinya ini bisa ia capai dengan dukungan orang tuanya serta neneknya. Namun tidak hanya itu, ia yakin bahwa ini adalah jalan yang dibukakan oleh Tuhan. Berkat anugerah Tuhan, ia berhasil mencapai titik ini.
Shannon mendapatkan pengalaman modelling di usia yang sangat muda, yaitu umur 3 tahun. Ia mendapat job modelling untuk iklan salah satu produk susu. Namun perjalanan modelingnya tidak dilanjutkan hingga ia berumur 15 tahun. Pada saat itu ia sedang berjalan-jalan, dan tiba-tiba ia mendapat penawaran untuk menjadi model baju, sayangnya pada saat itu ia menolak tawaran itu karena dirinya yang dirasa belum berpengalaman. Perjalanan karirnya tidak sampai situ saja, ia memutuskan untuk mengubah kebiasaan buruknya, mulai dari mengubah postur tubuhnya hingga belajar berkomunikasi dengan orang lain. Akhirnya ia menerima tawaran untuk menjadi model makanan All You Can Eat yaitu Niku -Niku. Perlahan namun pasti, ia mulai mendapatkan pengalaman di dunia modeling.
Akhirnya ia memutuskan untuk masuk ke agensi modeling, dari sana ia dilatih berjalan dengan benar, menjaga postur tubuh yang baik. Usahanya itu tidak mengkhianati hasil, ia memenangkan berbagai prestasi, mulai dari lomba sekota Semarang, lomba tingkat Jawa Tengah, best catwalk, duta batik, dan banyak lainnya. Hal ini membuat ia percaya diri dan berani mengikuti lomba nasional di Semarang, Solo, bahkan Jakarta.
Dari ketiga perlombaan itu, semuanya membuahkan hasil yang memuaskan. Di Jakarta ia bertemu dengan pemegang aplikasi viu dan kembali lagi Shannon mendapat penawaran untuk job bersama pemegang viu, namun sayangnya ada kendala yang membuat ia harus menolak penawaran tersebut. Akhirnya ia memutuskan untuk menjadi model freelancer House of Pinky Designer Semarang. Selain itu, sering kali ia juga memakai batik untuk mendorong generasi muda untuk menggunakan batik.
Suatu hari saat ia mengikuti festival kota lama, ia mendapatkan job sebagai background character di film series pertaruhan, di sana ia memulai pengalaman aktingnya pertama kali, dari pengalaman ini ia menyadari ketertarikannya di bidang akting. Shannon akhirnya mendapat job dalam film dengan usahanya mencari informasi serta dengan dukungan neneknya. Ia mendapatkan peran “Ello” dalam salah satu film ( Judul masih rahasia) yang akan tampil pada akhir tahun 2023. Ia mengikuti latihan selama 1 bulan dan shooting di Surabaya.
Pastinya untuk sampai ke titik ini ia menghadapi banyak tantangan, seperti interaksi yang kurang menyenangkan, badan yang lelah. Namun, bagi Shannon semua tantangan berhasil ia lalui dan terbayarkan dengan semua pencapaiannya itu. Ia merasa puas dengan pencapaiannya. Ia berharap supaya ia dapat sukses dan terus berkembang di dunia entertainment.
Dari sekilas informasi tentang Shanon, kita dapat mengerti bahwa prestasi tidak hanya persoalan tentang pendidikan dan nilai saja. Yang utama, dari bagaimana cara kita ingin memiliki nilai daya juang tersendiri dengan cara prestasi non-akademik. Sama halnya dengan Shanon, ia pandai dalam bidang taekwondo, juara modeling, bahkan sampai mengikuti project film. Maka kita juga harus memiliki nilai juang sendiri untuk masa depan kita sendiri pula.
Catherine Roulina Sinaga 05/XIB1
Siaw Vanessa Gabriella Setiawan 22/XIB1
Tinggalkan Balasan