Sumber: Suaraburuh.com
Kejadian tak terduga terjadi pada hari Kamis, 14 Maret 2024. Hujan lebat terjadi secara terus-menerus sedari malam, menyebabkan banjir di banyak rumah siswa-siswi termasuk beberapa rumah bapak ibu guru. Para siswa-siswi yang sudah bersiap hendak berangkat ke sekolah kemudian disapa dengan hujan lebat dan angin kencang yang mampu dirasakan melalui jendela rumah mereka masing-masing. Namun,
dengan keadaan yang seperti itu para siswa tetap mempersiapkan diri untuk berangkat ke sekolah menuntut ilmu.
Begitu juga dengan para guru Sedes Sapientiae yang sudah menanti kedatangan para siswa untuk belajar. Namun, naas semangat belajar mereka harus dihentikan dengan adanya banjir di depan rumah mereka yang menghambat jalannya kendaraan mereka sehingga mereka tidak bisa tiba di sekolah. Tetapi dari banyaknya siswa yang mungkin terdampak banjir dan sakit, masih ada beberapa siswa yang beruntung yang mampu tiba di sekolah, walaupun terlambat, atau dengan keadaan basah diguyur hujan.
Kemudian, bagaimana nasib para siswa yang tidak bisa tiba di sekolah dan terdampak banjir? Beruntungnya, para guru-guru Sedes Sapientiae tidak kehilangan akal untuk mendukung kegiatan pembelajaran para siswa, dengan daring. Daring tersebut kemudian didukung dengan berbagai aplikasi (Whatsapp, Line, Gmeet, dll). Dari daring tersebut siswa tetap diberikan tugas seperti hari-hari biasa. Para guru juga menyiapkan waktu agar para siswa masih dapat belajar sampai pukul 14.15.
Dari kejadian yang terjadi hari ini kita dapat mempelajari banyak pesan moral, yaitu semangat, pantang menyerah, tekun, serta mau berusaha untuk meraih hal yang kita inginkan.
Sekian reportase hari ini, tetap semangat dan salam Fratellanza.
Penulis: Elen X9/13 . Editor: Evaristus
Tinggalkan Balasan