
Bunda Maria Tahta Kebijaksanaan (Latin: Sedes Sapientiae), merupakan sebuah gelar untuk Bunda Maria. Dengan gelar yang disematkan kepada Bunda Maria, mau ditekankan aspek kehidupan dan pengalamannya, terutama perannya sebagai seorang pribadi yang melahirkan Tuhan Yesus Kristus. Gambar atau lukisan tentang “Tahta Kebijaksanaan” menunjukkan Maria yang duduk di singgasana membopong kanak-kanak Yesus di pangkuannya dan menyediakan Yesus untuk adorasi, untuk disembah dan dihormati. Untuk mengenang beliau, setiap tanggal 8 Juni dirayakan pesta nama Bunda Maria Sedes Sapientiae.

Bunda Maria Sedes Sapientiae sebagai pelindung sekolah, maka 8 Juni 2024 SMA Sedes Sapientiae Semarang merayakan pesta nama pelindung sekolah. Bunda Maria Sedes Sapientiae sebagai inspirasi dan semangat hidup. Pesta perayaan kali ini dirayakan secara meriah diawali dengan senam bersama di lapangan sekolah dengan instruktur senam profesional. Bapak ibu guru karyawan alumni serta anak-anak mengikuti dengan riang gembira. Dimulai pukul 06.30 dan diakhiri 07 30. Setelah itu istirahat untuk persiapan misa pesta perayaan Bunda Maria Sedes Sapientiae di aula sekolah.

Kali ini misa dipimpin oleh Romo Thomas Surya Awangga, SJ. Dalam homilinya beliau menyampaikan tentang arti penting sebuah talenta. Namun, bukan berapa talenta yang kita miliki tapi seberapa mau kita mengusahakan supaya talenta kita berkembang. Satu talenta jika dihidupi akan lebih baik daripada banyak talenta tapi tidak diberdayakan. Selain itu Romo juga menyampaikan tentang perlunya menjadi manusia kuat laksana lagu:
“Manusia Kuat”
Kau bisa patahkan kakiku
Tapi tidak mimpi-mimpiku
Kau bisa lumpuhkan tanganku
Tapi tidak mimpi-mimpiku
Kau bisa merebut senyumku
Tapi sungguh tak akan lama
Kau bisa merobek hatiku
Tapi aku tahu obatnya
Manusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Manusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita
….

Dari lirik lagu tersebut, pesannya supaya siswa-siswi SMA Sedes Sapientiae mampu menjadi Sedesian yang kuat, semangat, penuh optimis. Bukan itu saja, tetapi perlu diupayakan Intelligence Quotient (IQ) merupakan suatu indikator untuk mengukur kecerdasan seseorang. Kecerdasan yang dimaksud, yaitu kecerdasan yang terbentuk atas proses pembelajaran dan pengalaman hidup. Kecerdasan emosional Quotient (EQ) adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya.

Selanjutnya, Spiritual Quotient (SQ) mengacu pada kemampuan untuk memahami dan menghubungkan diri dengan makna hidup, value, dan aspek spiritual dalam kehidupan. Kecerdasan spiritual tidak hanya terkait dengan praktik agama tertentu, tetapi juga melibatkan eksplorasi makna dan tujuan hidup secara pribadi. Akhirnya beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi antara ketiga kecerdasan tersebut, sehingga anak-anak SMA Sedes Sapientiae benar-benar menjadi Sedesian yang luar biasa dan bukan kaleng kaleng. #CahJun24

Tinggalkan Balasan