Jagad Adhikari adalah sebuah pagelaran yang merupakan salah satu program kerja OSIS SMA Sedes Sapientiae Semarang untuk mengisi rangkaian acara memperingati 17 Agustus. Jagad Adhikari berasal dari kata “Jagad” yang berarti dunia, dan “Adhikari” yang berarti istimewa. Jagad Adhikari sendiri merupakan gabungan dari rangkaian acara classmeeting Bellum Sapientiae.
Acara ini bertujuan untuk mengenalkan kembali kisah kebudayaan daerah, khususnya di kebudayaan Jawa. Kami menampilkan drama yang berpusat pada kisah “Jaka Tarub dan 7 Bidadari”. Namun, dalam drama ini, kami dari pihak OSIS melakukan perombakan skrip, berupa penambahan alur, tokoh, kisah, dan dilanjutkan dengan kisah Jaka Tarub tersebut.
Melalui drama ini, kami berharap bahwa putra-putri SMA Sedes mampu terhibur, mencintai budaya, dan tata kramanya, serta mampu mengembangkan kebudayaannya menjadi lebih baik menggunakan kreativitas dan inovasinya masing-masing.
Dalam drama ini, ada sekitar 27 pemeran. Sebagian besar kami meminta bantuan dari peserta ekstra theater. Namun, setelah seleksi dilakukan untuk menentukan karakter, kami mengalami kekurangan orang sehingga kami mengambil beberapa anak-anak pengurus OSIS dan siswa-siswi Sedes selain OSIS dan theater. Kami cukup mengalami kendala karena kekurangan orang, waktu tersisa sebelum tampil yang semakin mepet, kekurangan microphone, dan masih banyak lagi.
Semua cast drama hanya berlatih selama 2 minggu dan terkadang masih bolong-bolong karena waktu yang bertabrakan dari pihak panitia sendiri. Kami berlatih di kelas-kelas sekolah. Walaupun kami seharusnya berlatih di aula, namun kami sering terkendala berhubung aula digunakan untuk esktra yang lain. Kami juga melibatkan 5 orang penari yang kami hubungi sebulan sebelum pagelaran ini dimulai. Serta melibatkan gamelan dan sinden yang berlatih sekitar H-10 hari pagelaran.
Seluruh peserta yang tampil dan terlibat dalam pagelaran ini, dari cast, gamelan, penari, dan sinden merupakan siswa-siswi kelas 10, 11, dan 12. Semua boleh ikut terlibat selama kebutuhan pemain mencukupi.
Walaupun kekurangan waktu dan terbatasnya tempat, kami sungguh sangat bangga dan mengapresiasi seluruh kerja keras semua pihak yang terlibat karena bisa mewujudkan program kerja ini secara maksimal. Walaupun terkendala microphone yang sering mati dan juga kendala lain, tetapi kami setidaknya mampu menghibur Sedesian semua.
Terkhusus kami ucapan terima kasih bagi Bapak Pius selaku pembimbing theater, Bapak Soes selaku pembimbing gamelan dan sinden, serta Bapak Minto selaku pembimbing tari. Kami juga berterima kasih banyak untuk sedesian dan panitia yang sudah rela meluangkan waktu dan tenaga demi terwujudnya Jagad Adhikari.
Penulis: Regina Stevia Tandayu/XI-A2/31
Tinggalkan Balasan