
Dua hari menuju Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia yang ke-79, terdengar nyaring semangat dari Warga SMA Sedes Sapientiae Semarang untuk turut merayakan dan merasakan kebebasan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan dulu. Suasana yang syahdu pagi hari di setiap sudut SMA Sedes Sapientiae, dengan Sedesian yang mengenakan beragam kostum yang unik, serta raut wajah dari Sedesian yang riang menggambarkan rasa antusias yang tinggi untuk berpartisipasi dalam berbagai lomba yang ada.
SMA Sedes Sapientiae Semarang menggelar berbagai bentuk lomba di lapangan belakang dan di aula, serta di kelas, yang tujuannya untuk menanamkan nilai-nilai perjuangan dan cinta tanah air di hati setiap Sedesian. Dari pagi hingga siang hari, lapangan belakang SMA Sedes Sapientiae dipenuhi oleh keriuhan suara tawa dan sorak-sorai Sedesian yang berpartisipasi dalam berbagai perlombaan yang sangat seru pastinya.
Dari banyaknya lomba yang telah diselenggarakan, hati saya tergugah untuk berpartisipasi sebagai peserta dari Lomba Cerdas Cermat. Pada Lomba Cerdas Cermat ini terdiri dari 5 peserta dari setiap timnya. Saya, Fidela X-9/06 beserta dengan teman-teman saya (Sekar X-9/05, Marsel X-9/15, Rafa X-9/20, dan Ramya X-9/23) memiliki keinginan yang sangat tinggi untuk mengikuti kegiatan Lomba Cerdas Cermat yang diadakan oleh Sekolah. Saat tiba di Aula sekolah, tempat Lomba Cerdas Cermat diadakan. Seluruh peserta Lomba Cerdas Cermat berkumpul dengan timnya masing-masing. Perasaan tidak percaya diri dari setiap kami muncul. Bagaimana tidak, wajah-wajah serius yang terpasang dari setiap peserta membuat kami memunculkan rasa tidak percaya diri. Tetapi seiring berjalannya waktu, mendekati dimulainya Lomba Cerdas Cermat, setiap dari kami selalu berusaha untuk menghibur sesama dan mengubur kembali rasa tidak percaya diri itu.
Perlombaan akhirnya dimulai, pada ronde awal ini, kami ditempatkan untuk berhadapan dengan tim dari kakak kelas. Tantangan itu terasa menegangkan, tetapi juga memicu semangat kami. Kami anggap ini sebagai teka-teki pertama yang harus kami hadapi dengan penuh keyakinan dan semangat yang berkobar.
Ronde pertama berlangsung begitu cepat, dan setiap soal yang diajukan menambah ketegangan. Namun, tak disangka, kami berhasil menjawab lebih banyak pertanyaan dengan benar dan cepat, sehingga kami dapat meraih poin yang lebih tinggi. Kemenangan di ronde pertama memberi kami kepercayaan diri yang baru untuk menghadapi ronde selanjutnya.
Pada ronde kedua, kedua kalinya juga kami berhadapan dengan tim kakak kelas. Tetapi kali ini, kami tidak merasa gentar. Pengalaman sebelumnya membuat kami lebih siap, dan kami berhasil mengikuti ronde dengan performa yang solid untuk menjawab berbagai soal yang disajikan. Dengan strategi yang tepat dan kerja sama yang semakin kuat, kami kembali meraih kemenangan, memastikan tempat kami di ronde ketiga.
Namun, ketika ronde ketiga tiba, segalanya menjadi menegangkan. Ronde ini menjadi penentuan untuk kami dapat mengikuti ronde final atau tidak. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan semakin kompleks, dan lawan kami kali ini juga sangat lincah untuk cepat menekan tombol bel. Meskipun kami berjuang keras, kali ini kami mendapatkan nilai yang lebih rendah dari tim lawan. Tetapi kekalahan ini tidak membuat kami bersedih. Justru, ada kepuasan tersendiri yang muncul dari hati kami, kami menyadari bahwa kami berhasil melawan ketakutan dan memberikan versi terbaik dari diri kami untuk mengikuti lomba. Hal ini adalah awal dari pelajaran berharga yang akan kami bawa ke depan.
Sebagai generasi penerus bangsa, kami tidak membiarkan semangat yang telah diwariskan dari para pahlawan hanyut begitu saja. Melainkan kami juga memastikan bahwa semangat itu terus hidup di dalam diri kami, dalam setiap tindakan dan perjuangan untuk meraih cita-cita yang diimpikan. Lomba Cerdas Cermat ini mengajarkanku bahwa semangat merdeka bukan hanya tentang kebebasan dari penjajahan, tetapi juga tentang kebebasan untuk mau terus belajar, bertumbuh, dan berkompetisi dengan cara yang sehat.
Salam Merdeka untuk kita semua! Semangat selalu dalam berkarya dan belajar…
Penulis: Fidela Jacqlien Handoyo X-9/06
Tinggalkan Balasan