
Dari tanggal 28 November hingga 9 Desember 2024, waktu seolah berhenti sejenak, menjadi saksi bisu dari perjuangan kami. Setiap pagi, ketika matahari menyapa dengan sinarnya yang lembut, langkah kaki kami menyusuri koridor menuju ruang ujian. Di balik pintu, lembaran-lembaran soal menanti, penuh dengan teka-teki yang harus kami pecahkan hasil dari kerja keras, malam-malam panjang, dan doa-doa yang tak pernah putus.
Medan Perjuangan di Balik Meja Belajar
Setiap malam menjelang ujian adalah cerita tentang keteguhan. Mata yang lelah tetap dipaksa terjaga, memeluk halaman-halaman buku dengan harapan akan terjawabnya semua pertanyaan. Pena yang gemetar tak henti mencatat barisan rumus, teori, dan kata-kata kunci, sementara hati yang terkadang goyah terus memupuk kepercayaan. Di balik meja belajar, tumpukan kertas dan coretan adalah saksi perjuangan kami, ditemani doa yang dipanjatkan dalam diam.
Kami berjuang bukan hanya untuk nilai, melainkan untuk harapan-harapan kecil yang tertanam di hati. Setiap soal yang terjawab adalah langkah menuju puncak, di mana semangat kami membakar keraguan yang berusaha menyelinap.
Tak hanya tentang perjuangan individu, kami saling belajar satu sama lain. Di sela-sela kesibukan, kami berbagi tawa kecil yang menjadi oase di tengah lautan keseriusan. Saat genting datang, kami saling menggenggam, menyatukan tekad untuk melewati masa ini bersama.

Akhir yang Penuh Harapan
Hari ini, semua telah usai. Kebahagiaan menyeruak seperti mentari pagi yang membawa kehangatan. Kami menyerahkan segalanya pada Yang Maha Kuasa. Pensil-pensil yang dulunya menari di atas lembaran kini terbaring lelah, meninggalkan jejak nyata dari semangat yang telah kami torehkan. Lembar terakhir pun ditutup perlahan, seperti panggung yang menutup tirainya namun bukan akhir, melainkan awal dari cerita baru.
Setiap goresan di atas kertas adalah nyanyian doa yang menggema. Setiap jawaban adalah harapan yang terikat kuat pada kerja keras tanpa lelah. Ruang ujian yang semula sunyi kini berganti dengan desah lega. Di hati kami, asa yang dulu bergetar kini menjelma menjadi harapan yang melambung tinggi.
Jejak Abadi di Hati Kami
Perjuangan ini akan selalu kami kenang. Bukan hanya soal angka-angka di atas kertas, tetapi tentang keberanian kami menghadapi ragu, tentang semangat yang tak pernah padam, dan tentang keyakinan bahwa setiap langkah kecil berarti besar.
Kini, di ujung perjalanan ini, kami menatap masa depan dengan harapan dan doa. Semoga lelah ini berbuah senyum manis, dan perjuangan ini menjadi jejak abadi yang tertulis rapi di hati kami, sebuah nyanyian abadi yang akan kami dendangkan sepanjang hidup.
Penulis: Fidela Jacqlien Handoyo X9/06
Editor: Evaristus
Tinggalkan Balasan