
Era digital telah membuka peluang besar bagi perkembangan bisnis di berbagai sektor. Melalui platform digital, bisnis dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan memberikan layanan yang lebih efisien. Semangat inilah yang menjadi latar belakang diadakannya seminar bertajuk Digital Entrepreneurship: Menuangkan Ide dalam Paper Prototype pada 16 Desember 2024. Bertempat di aula besar, siswa kelas XI SMA Sedes Sapientiae mengikuti seminar inspiratif ini yang dibawakan oleh BINUS University Semarang. Seminar ini menghadirkan Dicky Jhon Anderson Butarbutar, dosen digital bisnis, bersama dua mahasiswanya sebagai pembicara utama.
Membuka Pintu ke Dunia Bisnis Digital
Sesi pertama seminar mengupas tuntas dasar-dasar kewirausahaan digital. Dengan gaya penyampaian yang interaktif, Pak Dicky mengajak para peserta untuk memahami langkah-langkah membangun bisnis, mulai dari analisis potensi pasar, pengembangan ide menggunakan konsep 5W+1H, hingga membuat paper prototype. Para siswa tak hanya mendengarkan, tetapi juga aktif berdiskusi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan menarik, seperti apa peluang usaha yang relevan di masa depan dan cita-cita mereka.
Salah satu momen paling menarik adalah ketika para siswa mengikuti tes potensi kewirausahaan. Tes ini membantu mereka mengevaluasi kecocokan karakter mereka untuk menjadi pengusaha. Dengan menjawab 25 pernyataan sederhana seperti, “Apakah Anda berani mengambil risiko?”, siswa diminta mencatat jawabannya dengan pilihan ya, mungkin, atau tidak. Setiap jawaban memiliki poin tertentu yang kemudian dijumlahkan. Nilai akhir menjadi gambaran tingkat jiwa kewirausahaan mereka. “Ini adalah langkah awal yang baik untuk mengenali diri sendiri,” kata Pak Dicky.

Paper Prototype: Kreativitas dalam Aksi
Bagian yang paling ditunggu adalah sesi praktik membuat paper prototype. Dalam kelompok beranggotakan enam orang, siswa ditantang merancang aplikasi digital sebagai solusi bisnis. Pihak penyelenggara menyediakan kertas bergambar tiga layar ponsel sebagai kanvas kreatif mereka. Dengan antusias, para siswa merancang tampilan home screen, menu, fitur-fitur khusus, hingga media yang ingin dihadirkan. Ide-ide mereka bervariasi, mulai dari aplikasi mirip TikTok, platform menulis, hingga aplikasi supermarket online.
Setelah selesai, setiap kelompok mengumpulkan hasil karya mereka untuk dinilai. Beberapa kelompok terpilih diminta maju untuk mempresentasikan idenya. Meski ada rasa malu dan ragu, Pak Dicky justru memberikan motivasi, “Kebanyakan bisnis berawal sebagai candaan, tapi jika ditekuni, bisa menjadi kesuksesan besar.”
Sebuah Pengalaman Berharga
Seminar ini tak hanya memberikan wawasan tentang dunia bisnis digital, tetapi juga menjadi ajang untuk melatih kreativitas dan kerjasama tim. Para Sedesian pulang dengan semangat baru dan bekal pengetahuan tentang cara memulai bisnis digital dari ide sederhana.
Semoga pengalaman ini menjadi awal langkah besar bagi generasi muda dalam menciptakan inovasi-inovasi bisnis di era digital. Terima kasih, BINUS University, atas seminar yang penuh inspirasi ini!
Penulis: Felice
Editor: Evaristus
Tinggalkan Balasan