Magdalena Daemen

Pada tanggal 19 November 1787 lahirlah seorang anak putri sebagai anak sulung dari keluarga Neer Damen dan Gertrud dari desa Heythuysen di Ohe-en-Laak, Provinsi Limburg Tengah, Negeri Belanda. Dia anak dari keluarga petani yang harus membanting tulang dan memeras keringat untuk mendapatkan nafkah. Bayi itu diberi nama Catharina Damen.  Semasa anak, ia rajin ke ladang membantu orang tuanya.  Ia tidak banyak bicara, tapi tekun bekerja dan suka berdoa.  Sejak kecil ia pintar membawakan dirinya. Catharina Damen ini suka keheningan.  Di dalam ke-heningan ia menyadari betapa besar cinta Tuhan kepada ke-luarganya.  Tuhan selalu menyelenggarakan segala sesuatu yang dibutuhkan keluarga Maria Catharina melalui kerja keras mereka. Maria Catharina Damen adalah seorang gadis yang sederhana, percaya kepada Tuhan yang selalu menyelenggarakan segala sesuatu yang dibutuhkannya.  Maka ia semakin berusaha untuk be-kerja keras dan berdoa.  Ia adalah gadis yang sederhana dan miskin, namun ia semakin aktif dan kreatif mengembangkan dirinya, karena ia tetap percaya kepada Tuhan penyelenggaraan-Nya.   Awal berdirinya OSF Maria Catharina Damen hidup di jaman kericuhan, baik dalam bidang agama maupun po-litik. Dengan kepercayaan yang kuat akan penyelenggaraan Tuhan, ia pergi ke Maesseik kota kecil dekat desa kelahirannya, lalu menggabungkan diri dengan persekutuan orang-orang yang menama-kan dirinya anggota Ordo KetigaSt. Fransiskus yang tetap awam, yang membaktikan hidupnya ke-pada Tuhan, dengan doa dan karya.  Dalam ordo inilah ia berserah setia dan mendapat gemblengan untuk mengatasi tantangan jaman. Disinilah ia berkarya, berdoa, bermatiraga dan melaksanakan tugasnya dalam keheningan.   Semangat DEUS PROVIDEBIT – Tuhan akan menyelenggarakan adalah dasar satu satunya untuk tumbuh, berkembang dan menyebarnya Tarekat Suster-Suster Santo Fransiskus dari Tapa Denda dan Cinta Kasih Kristiani.  Semangat ini diyakini dan dihayatinya.  Semboyan “Deus Pro-videbit-Tuhan akan menyelenggarakan”yang merupakan semangat orang-orang di desanya meng-antar Catharina Damen ke Maeseyck, 2 jam perjalanan dari Ohe-en-Laak. Di sinilah Catharina mulai mengenal semangat Santo Fransiskus Assisi melalui imam-imam Fransiskan Kapusin, dan bergabung dalam Ordo ketiga Sekulir St.Fransiskus.  Catharina dan teman-temannya menjalankan cara hidup seperti yang dijalankan oleh para imam. Mereka dilarang memakai pakaian mewah, harus hidup sopan, ugahari dalam hal makan dan minum, berdoa ibadat gerejani serta banyak berpantang dan berpuasa. Catharina Daemen mengucapkan kaulnya pada tanggal 12 Oktober 1817.   Kaul ini menjadi dasar bagi Catharina untuk memulai hidup dalam semangat tapa denda dan cintakasih Kristiani sesuai dengan semangat Santo Fransiskus Assisi.  Cita-cita Catharina menjadi biarawati masih terus membara dalam dirinya.  Ia tidak mau berhenti dengan menjadi anggota Ordo Ketiga Sekulir, maka ia menggabungkan diri dengan para Masoeurkes “Op de Trepkes”, kumpulan wanita wanita muda yang hidup bersama, berdoa bersama, makan bersama dan mem-punyai peraturan peraturan tertentu serta pembagian tugas kerja.  Penduduk menganggap cara hidup mereka sebagai hidup membiara.  Pelayanan mereka sangat membantu masyarakat terutama para orang tua yang karena kekacauan jaman kurang melibatkan diri dalam pendidikan anak anak mereka. Keberhasilan kelompok ini menarik perhatian Pastor van der Zandt, kepala Paroki Heythuysen maka beliau meminta kesediaan mereka untuk berkarya di parokinya.  Catharina tiba di Heythuysen pada tanggal 21 Juni 1825   Perjuangan Catharina dan para pengikutnya mohon ijin kepada Uskup mendirikan sebuah biara dan memakai habijt fransiskan. Penolakan Uskup tidak melemahkan semangat mereka, kehidupan doa dan karya sungguh dipelihara, bahkan doa dan korban ditingkatkan, akhirnya untuk yang kedua kalinya menghadap Uskup. Bapa Uskup akhirnya memberikan ijin dan restunya kepada wanita sederhana ini dengan berkata : “Semoga Tuhan memberkati kepercayaanmu kepada-Nya.  Pergi dan dirikanlah Tarekatmu”!  Maka pada tanggal 10 Mei 1835 ditetapkan sebagai hari ber-dirinya Tarekat Suster-Suster Santo Fransiskus dari Tapa Denda dan Cinta Kasih Kristiani.